Personality Orang Jember
Rabu, 08 Maret 2017
Tertarik Jadi Guru Matematika
Sejak duduk dibangku sekolah dasar (SD) Irma Yunita sudah tertarik menjadi guru, ketertarikannya itu terinspirasi dari sudaranya sendiri yang berprofesi sebagai guru.
Selasa, 07 Maret 2017
Yevi Trianovaila; Remaja yang Berjuang Melawan Penyakit Seribu Wajah (LUPUS)
Sudah Satu Tahun Setengah Merasakan Sakit Yang Tak Kunjung Hilang
Penyakit Seribu Wajah (LUPUS) memang banyak ditemui kasusnya pada perempuan. Gejala lupus berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sehingga sangat sulit untuk mengetahui gejala pastinya. Seperi halnya Yevi, remaja berumur 17 tahun ini, sudah satu setengah tahun merasakan penyakit yang perlahan-lahan menggerogoti tubuhnya itu. Hingga pada akhirnya Yevi harus bolak-balik control ke dokter, untuk mengetahui kemajuan atau tidaknya kesehatan Yevi.ALIFIA NABILLA YUSRA, Jember
SEHAT adalah keadaan yang selalu Yevi impikan, namun mungkin semua itu bisa terjadi jika ada keajaiban dari Tuhan. Awalnya Yevi tidak mengetahui bahwa dirinya ternyata mengidap penyakit lupus. Karena gejala-gejala yang dialaminya sama seperti halnya orang sedang sakit. Yaitu gejala non spesifik seperti tubuh lemas, sariawan, rambut rontok, nafsu makan menurun, demam berkepanjangan, mual, hingga penurunan berat badan secara drastis. Gejala-gejala itu tidak muncul secara bersamaan, sehingga sangat sulit untuk dikenali.
Awal dari peristiwa itu, saat Yevi masih duduk dibangku SMP kelas IX di SMPN 7 Jember, tepatnya pada saat sedang mengikuti olahraga disekolah nya itu. Namun, tiba-tiba kaki Yevi teras sakit dan lemas. "Saat itu aku ikut olahraga biasa, seperti pemanasan. Tapi tiba-tiba kaki ku terasa sakit dan lemes," ujar remaja alumnus SMPN 7 Jember ini.
Lebih menyedihkan lagi adalah pada saat tahun 2016, 3 minggu sebelum Ujian Nasional (UN) Yevi malah semakin parah saja keadaanya. "Bingung pada saat itu, 3 minggu lagi UjianNasional (UN) malah tubuhku rasanya makin drop," katanya.
Karena dirasa Yevi kekebalan tubuhnya semakin menurun saja, ibu dan ayahnya memutuskan untuk periksa ke dokter spesialis. Dan hasil dari pemeriksaan itu adalah Yevi terjangkit Penyakit Lupus. "Syok berat saat itu saat tahu aku kena penyakit lupus, karena gejala-gejala yang aku rasain kayak orang sakit biasa. Apalgi kata dokter itu penyakit keturunan, memang siapa diketurunan ku yang kena penyakit lupus?" ungkap remaja yang saat ini tinggal di Jl. Melati V ini.
Jadi Mayoret
TAK pernah menyangka dalam benak Andina Intan Wahyuni akan didapuk sebagai salah satu pemimpin personel Marching band di sekolahnya. Menurut dia tentu cukup berat, karena dirinya belum pernah mempelajari dasar-dasar menjadi seorang mayoret.
Mengajar Sambil Bercanda itu Menyenangkan
Senin, 06 Maret 2017
Seorang Gadis Yang Membantu Ibunya Menjual Gorengan
PANAS nya minyak gorengan tak dirasa, sesekali peluh mengalir cukup deras didahinya. Bermacam gorengan dibuatnya untuk untuk para pembeli. Hilir mudik kendaraan yang berlalu di depan warungnya tak menghalangi untuk membantu ibu dan bapaknya berjualan.
Bagitulah yang dialami Diah Mega Putri yang membantu ibu bapak nya dalam kesehariannya menjual gorengan. Awalnya perempuan kelahiran Jember 19 Maret 1992 bercita bercita ingin menjadi dokter, sempat ingin melanjutkan kuliah kedokteran, namun kurangnya biaya.
Setiap hari ia selalu berjualan bersama ibunya, dari jam 14.00-23.00, bermacam gorengan di tempat tersebut. Bemacam makanan hingga minuman ia jual. Mulai dari mendoan, bakwan pisang goreng, dage, molen, lontong, dan berbacam minuman.
Kegigihan Seorang Ibu Penjual Gorengan
DARI tahun 2002 sudah berjualan bermacam-macam Jajanan pasar. Ibu Aminah yang biasa di panggil ibu Ika menjual jajanan pasar setiap hari.
Nenek Penjual Sapu Lidi
SEORANG NENEK yang sudah tua berjualan sapu lidi. Di bawah terpajang sebuah sapu lidi dan sebuah tempat sampah yang terbuat dari bambu yang beliau nganyam sendiri. Namanya Bu.Sari, rumahnya di Rembangan Kecamatan Patrang.
Bu.Sari, berjualan dari tahun 2011 sampai dengan sekarang 2017. Melihat wajahnya yang keriput saya kok jadi nyesek. Nenek setua itu masih semangat mengais rejeki. Berjalan kaki sambil menggendong sapu lidi dari rumahnya sampai daerah serandu.
Yeni Sulvi Ayustin, Jember
Bu.Sari, berjualan dari tahun 2011 sampai dengan sekarang 2017. Melihat wajahnya yang keriput saya kok jadi nyesek. Nenek setua itu masih semangat mengais rejeki. Berjalan kaki sambil menggendong sapu lidi dari rumahnya sampai daerah serandu.
Yeni Sulvi Ayustin, Jember
Langganan:
Postingan (Atom)